Kuliner Khas Betawi



Hallo sobat kuliner🙌 Sobat kuliner ada yang suka kulineran gak nih? Kalau MinKul suka banget  nih kulineran. Apalagi kuliner-kuliner tempo dulu, jadi berasa nostalgia. Berbicara tentang kuliner zaman dahulu, MinKul punya rekomendasi nih kuliner zaman dulu, yaitu kuliner khas Betawi. Sobat kuliner pada penasaran gak nih apa saja kuliner khas Betawi? Pastinya penasaran ya!😉

Berikut 5 kuliner khas Betawi yang sangat legendaris.



1. Kerak Telor

Kerak telor adalah makanan khas Betawi yang terbuat dari campuran beras ketan, telur bebek, dan kelapa parut sangrai. Kerak telor memiliki tekstur yang unik dengan sedikit crunchy di luar namun empuk alias lembut di dalam. Kerak telor dipercaya telah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Pada zaman dahulu, makanan ini diciptakan oleh masyarakat Betawi secara tak sengaja. Banyaknya buah kelapa saat itu, akhirnya masyarakat Betawi memanfaatkannya untuk membuat beragam makanan dari bahan utama kelapa. Dari coba-coba inilah akhirnya terciptalah makanan kerak telor ini. Kelak telor bisa di masak di rumah dengan menggunakan wajan anti lengket. Kerak telor bisa dijadikan cemilan saat sore hari bersama keluarga. 


2. Gabus pucung

Gabus pucung merupakan salah satu kuliner khas Betawi dengan warna kuah yang unik yaitu berwarna hitam pekat. Bahan baku utama gabus pucung adalah ikan gabus dan pucung atau yang biasanya disebut dengan keluwek yang digunakan sebagai bumbu rawon Kuah hitam pekat yang menjadi ciri khas dari kuliner gabus pucung berasal dari keluwek. Kuahnya yang berwarna hitam pekat dari pucung (kluwek) ini memang memberikan rasa gurih kepada olahan ikan tersebut. Bumbu dalam kuah tersebut adalah kemiri, bawang merah, bawang putih, cabai merah, jahe, kunyit, dan daun salam. Semua bumbu diulek lalu ditumis kemudian dimasukan ke dalam air. Kuliner khas Betawi yang satu ini sangat cocok menjadi teman makan siang.


3. Kembang Goyang


Kembang goyang adalah makanan tempo dulu yang sampai sekarang masih digemari oleh masyarakat. Nama ‘kembang goyang’ berasal dari bentuknya yang menyerupai kelopak kembang dan proses membuatnya digoyang-goyang hingga adonan terlepas dari cetakan. Kue ini terbuat dari bahan dasar tepung beras atau tepung ketan. Rasanya yang manis dan gurih membuat masyarakat sangat menyukai makanan yang satu ini. Kembang goyang biasanya menjadi makanan utama yang disajikan saat hari raya idul fitri, idul adha, maupun hari-hari besar lainnya. Gembang goyang sangat cocok dijadikan saat sore hari ditemani oleh secangkir kopi atau teh.


4. Geplak


Kue geplak tercatat sebagai salah satu kue khas Betawi yang terbilang langka atau sudah jarang ditemui. Beberapa kawasan atau daerah yang memiliki penduduk mayoritas Betawi seperti Condet, Kemayoran, Rawa Belong, Kelapa Dua, Marunda, Bintaro, Setu Babakan dan sebagainya tentu mengenal dengan baik kue geplak. Bahan baku utama geplak adalah tepung beras dan kelapa. Geplak mempunyai warna yang dominan putih kecoklatan.  Geplak memiliki tekstur yang garing dan lembut. Rasanya yang manis membuat banyak orang, mulai dari kalangan muda sampai tua sangat menyukai geplak. 


5. Dodol Betawi


Dodol Betawi merupakan makanan manis khas Betawi yang sampai saat ini masih terjaga kelestariannya. Dodol betawi berwarna hitam kecoklatan dengan variasi rasa yang lebih sedikit daripada dodol dari daerah lain. Rasa dodol betawi hanya terdiri dari ketan putih, ketan hitam dan durian. Proses pembuatan dodol betawi sangat rumit. Bahan baku pembuatan yang terdiri dari ketan, gula merah, gula pasir dan santan harus dimasak di atas tungku dengan kayu bakar selama 8 jam. Kita bisa menemukan dodol Betawi di tempat-tempat yang memiliki ciri khas Betawi, seperi Setu Babakan. Dodol Betawi biasanya disajikan saat acara hari raya idul fitri, hari raya idul adha, dan untuk seserahan pernikahan adat Betawi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi 4 - Apa, Mengapa dan Bagaimana Fungsi Perencanaan