Materi 6 - Apa, Mengapa dan Bagaimana Fungsi Leading dalam Manajemen


Leadership

Hallo sobat kuliner🙌 MinKul mau tanya nih, sobat kuliner pernah gak memimpin sebuah organisasi? Nah, di kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari seorang pemimpin. Mulai dari lingkup kecil seperti keluarga, maupun lingkungan yang lebih luas seperti negara pasti memiliki pemimpin. Sobat kuliner tau gak sih apa saja karakteristik dan sifat seorang pemimpin? Karena sobat kuliner masih banyak yang belum tau, maka kali ini MinKul akan membahas mengenai kepemimpinan. Simak penjelasan MinKul yaa 😉




Pengerian  Leadership (Kepemimpinan)
Ketika berbicara mengenai mengelola orang, tidak sama dengan mengelola beda dengan mengelola orang. Pasti setiap orang memiliki latar belakang dan sikap yang berbeda satu sama lain. Dalam hal ini, diperlukan suatu proses dimana seseorang itu manajer atau sebutan lainnya harus mampu mempengaruhi orang-orang dapat bekerja agar tujuan organisasi bisa dicapai. Kemampuan mempengaruhi orang lain inilah yang disebut dengan leadership. Kepemimpinan terjadi di antara orang-orang yang melibatkan penggunaan pengaruh dan digunakan untuk mencapai tujuan.


Sifat kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orag kea rah pencapaian tujuan organisasi. Kepemimpinan bersifat timbal balik, artinya terjadi di antara orang-orang. Seorang pemimpin pasti manusia dan yang dipimpin juga pasti manusia. Kepemimpinan menyangkut aktivitas manusia, berbeda dengan administrasi atau aktvitas pemecahan masalah. Situasi yang dihadapu seorang pemimpin selalu bersifat dinamis dan melibatkan penggunaan kekuasaan.


Kepemimpinan  versus Manajemen 
Manajemen :
     Mempromosikan
     Stabilitas 
     Keterlibatan dan pemecahan masalah dalam struktur dan system organisasi yang ada
Kepemimpinan
     Mempromosikan
     Visi
     Kreativitas
     Perubahan


Kualitas Pemimpin versus Manajer
Kualitas pemimpin
    - Visioner
    -   Penuh semangat
    - Kreatif
    - Fleksibel
    - Inovatif
    - Menginspirasi
    - Berani
    - Imajinatif
    - Eksperimental
    - Inisiasi perubahan
    - Kekuatan pribadi
Kualitas Manajer :
    - Rasional
    - Konsuktasi
    - Gigih
    - Penyelesaian masalah
    - Berjiwa keras
    - Analitis
    - Tersusun
    - Berwibawa
    - Menstabilkan
    - Kekuatan posisi


Ciri-ciri kepemimpinan
• Sifat : Upaya awal untuk memahami keberhasilan kepemimpinan difokuskan pada karakterisik pribadi pemimpin.
• Great man approach – penelitian awal : berfokus pada pemimpin yang telah mencapai tingkat kehebatan.
    - Cari tahu apa yang membuat mereka hebat
    - Temukan orang dengan sifat yang sama
Karekteristik Pribadi Pemimpin
• Ciri fisik kepribadian
    - Energi
    - Stamina fisik kuat
• Kepribadian
    - Percaya diri
    - Jujur dan berintegritas 
    - Antusiame
    - Keinginan untuk memimpin
    - Mandiri
• Karekterisktik sosial
    - Kemasyarakatan dan keterampilan imterpersonal
    - Kerja sama
    - Kemampuan untuk meminta kerja sama
    - Kebijaksanaan
Latar belakang sosial
    - Berpendidikan
    - Mobilitas
Kecerdasan dan kemampuan
    - Pertimbangan
    - Ketegasan
    - Kecerdasan pengetahuan
    - Kemampuan kognitif
Karakterisitik terkait pekerjaan
    - Penggerak prestasi
    - Kesadaran dalam mengejar tujuan
    - Kegigihan dalam malawan rintangan


Pendekatan Prilaku (Behavioral Approach)
a) Ohio State Studies
• Perilaku berorientasi pada orang dapat dilihat dari :
    - Memperhatikan bawahan
    - Membangun rasa saling percaya
    - Menyediakan komunikasi terbuka
    - Mengembangkan kerja tim
Perilaku berorientasi tugas dapat dilihat dari :
    - Mengarahkan aktivitas kerja bawahan menuju pencapaian tujuan
    - Biasanya memberikan instruksi, menghabiskan waktu untuk merencanakan, dan menekankan tenggat waktu
    - Memberikan jadwal eksplisit aktivitas kerja

b) Michigan Studies
Di waku yang hampir bersamaan dengan Ohio State Studies, University of Michigan membandingkan perilaku supervisor yang efektif dan tidak efektif. Dari penelitian tersebut telah ditemukan hasil bahwa ada pemimpin yang berpusat pada karyawan dan pemimpin yang berpusat pada pekerjaan.

 

The Leadership Grid
Dua dimensi teori kepemimpinan yang mengukur persen dari pemimpin terhadap orang dan konsep dari pemimpin terhadap produksi. Teori ini merupakan kelanjutan dari penelitian Ohio State dan Michigan. Pada leadership grid memiliki quadrant karena tipe pemimpin yang dari sisi perhatian terhadap produksinya tinggi atau rendah dan bagiamana kaitannya dengan konsentrasi terhadap orang tinggi atau rendah.
1. Concern for Production
    a) Improvershed Management (1.1) :  adalah pengerahan usaha minimal untuk menyelesaikan pekerjaan yang diperlukan adalah tepat untuk dipertahankan keanggotaan organisasi.
    b) Authority Compliance (9.1) : adalah efisiensi dalam operasi hasil dari pengaturan kondisi kerja sedemikian rupa sehingga unsur-unsur manusia mengganggu ke tingkat minimum
2. Concern for People
    a) Country Club Management (1.9) : adalah perhatian yang cermat terhadap kebutuhan orang-orang untuk hubungan yang memuaskan mengarah pada suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan bersahabat.
    b) Team Management (9.9) : adalah menitikberatkan pada prestasi kerja dari orang-orang yang berkomitmen saling ketergantungan melalui "kepentingan bersama" di tujuan organisasi mengarah ke hubungan kepercayaan dan rasa hormat
3. Concern for Production & Concern for People
   Middle of the Road Management (5.5) : adalah kinerja organisasi yang memadai dimungkinkan melalui keseimbangan kebutuhan untuk keluar dari pekerjaan dengan mempertahankan moral orang-orang pada tingkat yang memuaskan.


Pendekatan Kontijensi
Pendekatan kontijensi adalah hubungan antara gaya kepemimpinan dengan situasi tertentu tergantung dengan kondisi dan situasi.
Teori-teori kontijensi
a) Fiedler’s Contogency Theory
Teori ini menjelaskan tentang seorang pemimpin yang perlu tahu apakah mereka memiliki gaya berorientasi hubungan atau berorientasi tehadap tugas. Setelah mengetahui situasinya bagaimana, seorang pemimpin juga perlu mendiagnosis situasi.

b) Hersey and Blanchard Situational Theory
Ada 4 gaya kepemimpinan Hersey dan Blanchard, yaitu : 
1. Telling (Perintah)
Gaya Telling atau perintah dikenal dengan gaya instruksi, atau perilaku pemimpin yang memberikan pengarahan mengenai tugas dan tanggung jawab kepada tim. Selling
2. Selling (Penjualan)
Gaya pemimpin ini memberikan arah komunikasi menjadi dua arah. Pemimpin menjual gagasan dan keputusan kepada bawahannya. Tetapi pemimpin dapat menerima masukan dari tim. 
3. Participating (Partisipasi)
Gaya partisipasi ini banyak melibatkan ke ikut sertaan  dari anggota karena sudah mempunyai kemampuan yang memadai. Keputusan dibuat secara bersama-sama antara pemimpin dan tim. Dengan melibatkan tim diharapkan bawahan termotivasi untuk meningkatkan kinerja.
4. Delegating (Delegasi)
Pemimpin mendelegasikan atau melimpahkan tanggung jawab, membuat keputusan dan implementasi. Peran pemimpin berkurang memberikan pengarahan. Yang membuat keputusan dan melakukan pengawasan adalah bawahan. Pemimpin banyak memberikan keleluasaan wewenang dan inovasi.

c) Evans and House Path Goal Theory
        1. Supportive Leadership
            - Perilaku pemimpin yang menunjukkan kepedulian terhadap bawahan
            - Terbuka, ramah, dan mudah didekati
            - Menciptakan iklim tim
            - Memperlakukan bawahan secara setara

        2. Directive Leadership
            - Memberi tahu bawahan apa yang seharusnya mereka lakukan
            - Perencanaan, membuat jadwal, menetapkan tujuan kinerja, dan standar perilaku

        3. Participative Leadearship, berkonsultasi dengan bawahannya tentang keputusan

        4.  Achievement Oriented Leadership
            - Menetapkan tujuan yang jelas dan menantang bagi bawahan
            - Perilaku menekankan kinerja berkualitas tinggi


Substitutes for Leadership
Substitute adalah variabel situasional yang membuat gaya kepemimpinan tidak perlu atau berlebihan. Neutralizer ialah variabel situasional yang melawan gaya kepemimpinan dan mencegah pemimpin dari menampilkan perilaku tertentu.

 
Leading Change
1)    Transactional Leaders
     Memperjelas peran dan persyaratan tugas bawahan
     Memulai struktur
     Berikan imbalan yang sesuai
     Menunjukkan pertimbangan untuk bawahan memenuhi kebutuhan sosial bawahan
2)    Charismatic Leaders
     Kemampuan untuk menginspirasi
     Memotivasi orang untuk melakukan lebih dari yang mereka lakukan biasanya dilakukan
     Cenderung kurang dapat diprediksi daripada transaksional pemimpin
     Ciptakan suasana perubahan
     Mungkin terobsesi oleh ide-ide visioner
3)    Transformational Leader
     Mengenali kebutuhan dan kekhawatiran pengikut
     Membantu mereka melihat masalah lama dengan cara baru
     Mendorong mereka untuk mempertanyakan status quo


Sumber Kekuatan
a. Legitimate Power :  kekuasaan yang berasal dari posisi Manajemen formal.
b. Reward Power : berasal dari otoritas untuk menganugerahkan imbalan pada orang lain.
c. Coercive Power : kewenangan untuk menghukum atau merekomendasikan hukuman.
d. Expert Power : pengetahuan atau keterampilan khusus pemimpin mengenai tugas-tugas yang dilakukan oleh pengikut.
e. Referant Power :  karakteristik kepribadian yang memerintahkan identifikasi, rasa hormat, dan kekaguman bawahan sehingga mereka ingin meniru pemimpin


Leadership in Turbulent Times
Turbulensi dan ketidakpastian lingkungan organisasi merupakan pengaruh yang signifikan terhadap gaya kepemimpinan. 
Konsep dan praktik kepemimpinan terus berkembang dan berubah, diantaranya ialah :
• Pendekatan pasca-pahlawan
• Kepemimpinan yang melayani
• Kepemimpinan tingkat 5
• Kepemimpinan interaktif
• Kepemimpinan elektronik
• Kepemimpinan moral

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi 4 - Apa, Mengapa dan Bagaimana Fungsi Perencanaan